AGEN BANDAR TOGEL-Meraih titah Scudetto bukanlah perkara mudah, dan itu dipertegas kembali oleh Massimiliano Allegri selaku pelatih Juventus. Pernyataan itu ia lontarkan usai mengantarkan timnya meraih juara Serie A untuk kedelapan kalinya berturut-turut.
Juventus mengunci gelar juara setelah mengalahkan Fiorentina dalam laga yang berlangsung di Allianz Stadium, Sabtu (20/4) kemarin. Laga itu sendiri berhasil dimenangkan oleh Cristiano Ronaldo dkk dengan skor tipis 2-1.
Jelas, prestasi tersebut tak bisa dipandang sebelah mata. Namun Allegri tetap saja mendapatkan kritikan dari publik. Umumnya mereka kecewa karena klub berjuluk Bianconeri tersebut harus tersingkir dari ajang Liga Champions musim ini.
Allegri Membalas Kritikan
Juventus dinyatakan tereliminasi setelah ditumbangkan Ajax pada babak perempat final. Padahal sebenarnya mereka punya peluang besar untuk lolos lantaran sukses mengantongi satu gol tandang pada leg pertama.
Hal itulah yang membuat publik tak bisa membendung amarahnya kepada Allegri. Trofi Liga Champions adalah mutlak bagi mereka. Tapi pelatih berumur 51 tahun itu enggan memedulikan, dan melihatnya sebagai bagian dari permainan.
"Itulah bagian dari permainan dan harus diterima, sebab bisa saja itu jadi stimulan," tutur Allegri seperti yang dikutip dari Goal. "Saya tak pernah mengkritik seseorang yang mencapai sebuah hasil tertentu atau melakukan hal penting," sambungnya.
"Semuanya punya metode masing-masing. Tapi target harus dicapai. Dan oleh karenanya, anda tak bisa mengkritik. Anda bisa suka atau tidak kepada seseorang, tapi anda tak bisa mengkritik seseorang dengan cara seperti ini," lanjutnya.
Sulitnya Raih Scudetto
Kegagalan di Liga Champions membuat raihan Scudetto kedelapan kalinya berturut-turut Juventus seolah terasa hambar. Banyak yang beranggapan bahwa dengan kondisi Bianconeri saat ini, torehan Scudetto bukanlah hal yang berat.
Tapi Allegri menyatakan ketidaksepakatannya dengan anggapan itu. Menurutnya, gelar Scudetto tidak diraih dengan semudah itu. Ada banyak yang harus dikorbankan oleh para pemain di atas lapangan serta jajaran manajemen.
"Seseorang tidak memenangkan sesuatu karena kebetulan, seseorang tidak memimpin sebuah bisnis untuk menghasilkan satu milyar euro atau 500 juta euro bila dia adalah orang yang bodoh. Itulah yang saya maksud," tambahnya.
"Hal seperti ini indah karena saat saya tiba, di tahun pertama, setelah Scudetto pertama dan kedua... menang lima kali berturut-turut tidaklah mudah. Itu sangat berat. Beberapa orang di sini bahkan telah menang delapan kali, klub beserta sebagian pemain," tandasnya.
BACA JUGA : Pemain Spanyol Manchester United Berontak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar